Pabrik Baru Toyota di Jepang, Sangat Canggih

Tingginya nilai mata uang Yen terhadap dollar Amerika menyebabkan barang buatan Jepang jadi mahal jika diekspor. Jalan keluar yang banyak dilakukan perusahaan Jepang adalah membuka pabrik di luar Jepang. Apalagi saat ini posisi Yen berada di titik 80 yen per dollar, tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Persoalannya, jika semua perusahaan membuka pabrik di luar Jepang, bagaimana nasib ratusan ribu pekerja di Jepang? Itu yang mendasari Toyota untuk membuka pabrik baru di Jepang. "Hari-hari ini saat Yen begitu kuat, sangat sulit untuk membuat mobil di Jepang dan mengekspornya," kata Toyota Chairman, Fujio Cho dalam pidato sambutannya saat meresmikan pabrik baru, Rabu (16/2). "Namun jika anda kembali melihat akar kami, Toyota di dirikan dengan harapan kami bisa berkontribusi kepada Jepang dan perkembangan industrinya. Kami tidak akan berpikir dangkal dalam tindakan-tindakan kami," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Toyota sendiri punya persentase lebih tinggi dalam memproduksi mobil di Jepang dibandingkan dua rival domestiknya. President Toyota, Akio Toyoda sebelumnya juga sudah berjanji akan memproduksi sedikitnya 3 juta mobil pertahun di Jepang.Lalu bagaimana mempertemuakan dua hal yang bertolak belakang itu? Toyota yakin, teknologi canggih dan teknik produksi low-cost bisa mengungguli kuatnya Yen.
Pabrik Miyagi, 260km di utara Tokyo -menjadi pabrik baru Toyota dalam 18 tahun terakhir- berada di kawasan bersalju. Pabrik ini akan memproduksi Toyota Yaris untuk kebutuhan ekspor. Mulai April, dua model lain akan diproduksi disana. Pabrik ini menggantikan pabrik lama di deka Tokyo yang sudah uzur.Pabrik baru ini punya kapasitas produksi 120.000 unit pertahun.


Toyota mendemonstrasikan bagaimana pabrik baru ini bisa lebih murah hingga 50% untuk pembangunan gedung karena sudah tidak memakai overhead conveyor belt yang membutuhkan struktur bangunan yang kuat. Keuntungan lain, pabrik bisa menurunkan tinggi langit-langit sehingga biaya untuk energi pendinginan ditekan hingga 40%.
Namun inovasi paling mencolok ada di jalur produksi. Pada jalur perakitan konvensional, proses perakitan mobil dilakukan dengan posisi sasis mobil paralel dengan jalur dimana mesin, transmisi dan gardan dipasang dalam waktu berbeda. Tapi inovasi baru yang dilakukan dengan cara memiringkan sasis mobil sehingga pekerja bisa mengerjakan bagian depan dan belakang secara bersamaan untuk memasang mesin dan sistem penggerak lainnya. Teknik ini meningkatkan produktifitas sekaligus memangkas panjang jalur produksi hingga 35%.
"Kami sudah menggunakan beberapa inovasi ini di pabrik-pabrik baru kami seperti di India, dan direncanakan akan dipakai pula di pabrik-pabrik lain," kata Atsushi Niimi, executive vice president in charge of manufacturing, Toyota. Niimi mengatakan inovas-inovasi seperti bisa mengurangi pengeluaran Toyota hingga 40%.

 sumber link : www.toyota.co.id